Rabu, 02 September 2020

Motif Kain Tapis Lampung

Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung. Kain ini terbuat dari tenun benang yang bermotif atau hiasan bahan sugi, benang perak, atau benang emas yang dikerjakan dengan sistem sulam (cucuk). Kain ini umumnya digunakan di bagian pinggang ke bawah. Motif-motif kain tapis yang dikenal antara lain motif alam dan fauna yang disulam dengan benang emas atau perak.

Kain Tapis Lampung merupakan kerajinan tradisional karena peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. Semula pembuatan kerajinan dilakukan oleh ibi-ibu rumah tangga maupun gadis-gadis untuk mengisi waktu luang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Karena hasil tenunannya banyak diminati, akhirnya kerajinan ini menjadi suatu yang diusahakan. Saat ini banyak kain tapis yang diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komomdimti yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Setiap jenis kain tapis memiliki identitas tersendiri berdasarkan latar belakang daerah, sehingga dapat dikenal dan dibedakan dari etnis lainnya. Kain tenun tradisional Lampung merupakan salah satu identitas masyarakat etnis Lampung yang menghasilkan berbagai karya jenis tekstil. Jenis-jenis kain yang di kenal di masyarakat antara lain :
  1. Tapis Raja Tunggal, kain tapis ini merupakan sarung tenunan pakan lungsin, bahan dasarnya dari benang kapas, berlajur horizontal warna merah, hitam, putih, kuning, dan hijau. Ragam hias disulam dengan benang emas dan benang kapas. Motifnya yaitu orang di atas perahu, orang sedang menunggang kuda, pucuk rebung, bintang, dan pilin. Kain ini biasanya dipakai oleh istri kerabat paling tua pada upacara adat.
  2. Tapis Raja Medal. Tapis raja medal merupakan sarung pakan lungsin. Bahan dasarnya benang kapas, berlajur horizontal warna merah hati, hitam, kuning, dan hijau. Ragam hias disulam benang emas. Motifnya antara lain orang di atas rato ditarik orang, ayam nyecak konci, dan pucuk rebung. Bagian bawah terdapat sasab dengan penyawat benang katun berbentuk tekstur pucuk rebung dan belah ketupat. Kain ini biasanya dipakai oleh kerabat paling tua (tuho penyimbang) pada upacara adat, seperti mengawinkan anak atau pengambilan gelar.
  3. Tapis Laut Linau. Tapis laut linau merupakan bentuk sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal, warna hitam, coklet, biru, merah hati, dan merah muda. Ragam hias penuh yang diulam dengan benang emas. Motif yang digunakan adalah pucuk rebung, belah ketupat, sasab, dan kupu-kupu. Kain ini digunakan oleh para gadis pengiring pengantin atau pada saat menari Cangget.
  4. Tapis Laut Silung. Tapis Laut Silung merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal, warna merah manggis, biru tua, dan biru muda. Ragam hias penuh yang disulam dengan benang emas. Motifnya yaitu tajuk berayun, pucuk rebung susun, sasab, belah ketupat, dan bunga. Kain ini dipakai oleh istri yang tergolong kerabat jauh saat menghadiri upacara adat, juga oleh para gadis pengiring pengantin pada penari Cangget.
  5. Tapis Jung Sarat. Tapis jung sarat merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasr dari benang kapas berlajur horizontal, warna merah, coklat, dan putih. Ragam hias penuh disulam dengan benang emas. Motif pucuk rebung, sasab besar tekstur benang penyawat iluk keris, mata kibau, dan pucuk rebung digayakan. Kail ini dipakai oleh pengantin wanita saat upacara adat.
  6. Tapis Balak. Tapis balak merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar kain ini dari
    Tapis Balak
    benang kapas berlajur horizontal besar dan kecil, warna cokelat muda, cokelat tua, merah, dan biru. Ragam hias disulam dengan benang emas. Motif sasab dengan tekstur tajuk pada sasab kecil, motif pilin, naga, tajuk berayun, serta tempelan kaca dengan benang berwarna merah dan hijau. Kain ini dipakai oleh wanita yang sudah tua dan penyimbang.
  7. Taois Cucuk Andak. Tapis cucuk andak merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar kain ini dari benang kapas berlajur horizontal, warna hitam, kuning, cokelat, dan merah. Ragam hias yang penuh dan disulam dengan benang emas motifnya sasab pucuk rebung, iluk keris, bunga, dan tempelan moci. Dua bidang (atas dan bawah) terdapat sulaman benang dutera warna putih dan merah motif sulur daun. Kain ini dipakai oleh penyimbang pada saat upacara adat.
  8. Tapis Pucuk Rebung. Tapis pucuk rebung merupakan kain sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar dari beang kapas berlajur horizontal. Warna cokelat, hitam, merah, dan kuning. Ragam hias penuh yang disulam dengan benang emas. Motifnya sasa tegak dengan tekstur iluk keris sebagai pembatas bidang warna, pucuk rebung, dan belah ketupat. Kain ini dipakai oleh wanita yang sudah meniah pada saat upacara adat,
  9. Taois Cucuk Pinggir. Tapis cucuk pinggir merupakan sarung tenunan pakan lungsin dengan bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal warna merah lajur kecil-kecil biru, kuning serta tepi hitam. Ragam hias penuh yang disulam dengan benang emas. Pada lajur-lajur warna biru dibentuk motif tali yang disulam dengan benang sutera. Pada bagian bawah terdapat sulaman benang emas momtimf pucuk rebung kecil dengan tempelan moci. Kain ini dipakai oleh pengantin wanita.
  10. Tapis Tuho. Tapis tuho adalah kain sarung tenunan pakan lungsin dengan bahan dasar benang kapas berlajur horizontal. Warna cokelat dan biru dengan ragam hias berupa sulaman benang emas. Motif yang digunakan sasab tegak pada pembatas bidang warna dan motif binatang pada bagian atas kain. Sulaman benang kapas warna putih pada pucuk rebung. Pada bagian bawah terdapat tempelan moci dan kaca. Kain ini dipakai oleh wanita yang sudah menikah pada saat mengiringi pengantin pada upacara adat Lampung.
  11. Tapis Akheng. Tapis akheng merupakan sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal, warna hitam pada pinggir kain, lajur kecil-kecil putih, dan merah pad bidang kain. Bagian tengah pada lajur putih terdapat hiasan sulaman benang kapas warna biru, putih motif pucuk rebung kecil. Kain ini dipakai oleh wanita yang suaminya sudah mendapat gelar sutan pada saat upacara naik pepadun.
  12. Tapis Kaca. Tapis kaca merupakan sarung tenunan pakan lungsin dengan bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal kecil-kecil. Warna cokelat, kuning, dan merah. Ragam hias berupa sulaman benang emas motif pucuk rebung, sulur bunga, dan sulur daun, serta tempelan kaca kecil berbentuk bulat yang diikat dengan benang katun pada kain dasar. Kain ini dipakai oleh wanita pengiring pengantin pada upacara adat.
  13. Tapis Kuning. Tapis kuning adalah kain sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar benang kapas berlajur horizontal berwarna hitam, merah, dan kuning. Ragam hias berupa sulaman serat nanas warna putih motif pucuk rebung dan belah ketupat dan tempelan kaca. Kain ini dipakai oleh wanita penyimbang pada upacara adat.
  14. Tapis Dewasono. Tapis dewasono merupakan sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar benang kapas berlajur horizontal. Warna hitam, cokelat, kuning, dan merah. Ragam hias penuh dengan sulaman benang emas, motif sasab besar dengan tekstur benang penyawat iluk keris, belah ketupat, bunga, dan pucuk rebung. Kain ini dipakai oleh pengantin wanita pada upacara adat.
  15. Tapis Limar Sekebar. Tapis limar sekebar merupakan sarung tenunan pakan lungsin, bahan dasar benang kapas berlajur horizontal warna merah, cokelat, putih, dan kuning. Ragam hias penuh berupa motif pucuk rebung, belah ketupat dan sasab, dengan tekstur benang dari benang katun membentuk belah ketupat, pada sisi bawah terdapat tempelan moci. Kain ini dipakai oleh istri penyimbang pada saat menghadiri upacara adat.
  16. Tapis Bintang Perak. Tapis bintang perak merupakansarung tenunan pakan lungsin, bahan dasar benang kapas berlajur horizontal warna hitam, cokelat muda, biru dan merah. Ragam hias penuh berupa sulaman benang emas motif tabur bentuk bintang dan geometris selang-seling bagian bawah morif bunga dan belah ketupat. Kain ini dipakai oleh wanita pada saat menghadiri upacara adat.
  17. Tapis Sasab. Tapis sasab merupakan sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar benang kapas berlajur horizontal warna cokelat muda, cokelat tua, hitam dan merah hati. Ragam hias penuh berupa sulaman benang emas motif sasab tekstur benang penyawat iluk keris, belah ketupat diselingi bahan dasar. Bagian bawah motif pucuk rebung susun, tajuk beketik. Bagian atas motif belah ketupat dan pucuk rebung kecil-kecil. Kain ini digunakan oleh wanita pada saat upacara adat.
  18. Tapis Ratu Tulang Bawang. Tapis ratu tulang bawang merupakan kain sarung tenunan pakan lungsin berbahan dasar benang kapas berlajur horizontal besar dan kecil warna merah, hitam, dan cokelat. Ragam hias penuh disulam benang emas motif pucuk rebung, belah ketupat selang-seling sampai ke atas. Kain ini digunakan oleh istri penyimbang saat menghadiri upacara adat masyarakat Lampung Pepadun.
  19. Tapis Inuh. Tapis inuh merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal berwarna merah, biru, dan cokelat. Ragam hias meander, pada bidang tujuh horizontal berwarna biru terdapat sulaman benang sutera warna dominan putih dan sedikit merah, motif sulur daun bunga, dan pilin (pucuk pakis). Pada bidang ini juga dihiasi dengan kaca kecil-kecil. Kain ini dipakai oleh istri Saibatin/penyimbang khusunya di Lampung Barat, apada saat menghadiri upacara adat.
  20. Tapis Cekil. Tapis cekil merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal kecil, warna-warna merah hati, kuning, dan pinggir biru. Pada lajur warna kuning disulam dengan benang sutera warna merah dan biru motif orang di atas perahu dan tempelan moci. Pada bagian bawah disulam dengan benang emas motif pucuk rebung dan tempelan moci. Kain ini dipakai oleh pengantin wanita pada upacara perkawinan adat lampung Melinting.
  21. Tapis Jinggu. Tapis jinggu merupakan sarung tenunan pakan lungsin. Bahan dasar dari benang kapas berlajur horizontal, bagian tangah warna merah anggur, bagian atas dan bawah warna hitam. Bagian atas disulam benang emas motif pucuk rebung dan tempelan moci, pada pertemuan warna dasar merah anggur dan hitam. Kain ini digunakan oleh pengantin wanita pada upacara perkawinan adat Lampung Melinting.